Jumat, 24 Juni 2011

kisah 5 tahun lalu

ya kisah ini sebenernya udah lama , kalo ibarat barang yang nggak pernah dijamah ya mungkin uda ketutup debu ber senti-senti meter. nggak usah panjang lebar .. enjoy yah :)


hidup dikeluarga broken home mungkin bukan keinginan hampir seluruh remaja di dunia. ini jugalah hal yang paling  aku inginkan.Chiara queentan saat itu aku berumur sepuluh tahun, umur yang sangat dini untuk menerima kenyataan perceraian orang tuaku. tapi ini yang terbaik, toh aku tak sanggup dengerin bentakan papa ke mama atau sebaliknya, aku nggak sanggup kalo harus denger ato ngeliat mama yang nangis gara-gara papa. Ada rasa sakit yang mendalam saat teman- temanku menceritakan tentang ayah mereka, mereka membanggakan ayahnya, tapi aku?? apa yang dapat aku banggakan??? dimana saat ini ayahku?? tapi lupakanlah itu hanya pertanyan sampah yang tak perlu dijawab. tahun berganti tahun, aku selalu mencoba untuk lepas dari jerat hati. hari demi hari slalau memberikan hasil yang positif. aku makin terbiasa dengan keadanku. kini list yang ada dalam hidupku hanya aku, kebahagiaanku, mama, sekolah, mengejar schoolarship. karier. nggak ada masa lalu suram lagi.
kini aku berumur 17 tahun. inilah umur yang ditunggu para remaja di seluruh dunia. udah bisa punya KTP, bisa bikin SIM jadi nggak perlu takut ketilang. dan udah diijinin pacaran. (#hehehetapi nggak penting. sekolah! sekolah sampai saat ini aku masi konsisten untuk nggak pacaran. aku terlalu sibuk untuk ngurusin tugas yang sama exschool yang aku ikutin. mungkin karena sindrom labil akub jadi kekeuh banget ikut hampir enam exschool, padahal batasan maksimal sisiwa ikut exschool cuma tiga. eiittss!! bukan berarti aku peserta selundupan, ato ilegal. aku bisa jadi siswa yang bisa dibilang diperhitungkan dalam setiap extra yang aku ikutin. yah kata lainya sih berprestasi. aku tergolong anak aktif , eksis disekolah. trend tauladan buat yang lain (kepedean). tapi kosisteensiku berubah saat ada anak baru muncul dihadapanku,tyo putra abimanyu.  memang sih dia cuma tanya ruang kelasnya dimana?. tapi 30 detik itu merubah pikiranku tantang cowok yang kasar nggak punya hati, sikapnya waktu itu lo, masya allah bikin aku klepek klepek #alay. begonya aku waktu itu aku nggak jawab apa apa, Tuhan bodohnya ku dengan muka mupeng aku speechless. nggak bisa ngomong apa apa sampe dia pergi. mungkin dalam pikirannya "kenapa tuh cewek, gila kali yah!! " oh Tuhan bodohnya aku.

tak disangka tak diduga dia temen sekelasku. oh senangnya aku, tapi memang nggak munafik masih ada rasa malu lah gara-gara kejadian mupeng itu. tapi kayanya dia udah lupa, sikapnya nggak beda sama aku bisa dibilang deket malah. kita sering ke kantin bareng, ke perpus bareng, malah akhir akhir ini pulang bareng. memang sih rumah kita nggak sejalur, bisa dibilang mentang malah. tapi dia dengan senang hati ngasi tebengan aku sampe rumah.di seolah banyak  yang nanya apa kita pacaran, hahahha lucu banget sedeket itukan kita?? , biasanya sih aku cuma jawab "hahahaha auku nggak ada apa-apa sama dia, tapii.... "

note : berhubung aku capek nulis "bersambung dulu yah??" kalo sempet aku sambung :P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar