Senin, 03 Desember 2012

(review) bab 10 : Mendistribusikan Produk Dengan Cepat Dan Effisien

dalam pemasaran, atau bisnis bukan hanya berbicara bagaimana barang itu ada, bagaimana barang itu dikenal. tetapi termasuk bagaimana barang itu didistribusikan hingga barang yang diproduksi tersebut sampai ke tangan pelanggan.
definisi :
Perantara pemasaran adalah organisasi-organisasi yang membantu memindahkan barang dan jasa dari produsen ke pengguna bisnis dan pengguna akhir. Saluran distribusi adalah seluruh perantara pemasaran, seperti perantara grosir dan ritel yang bergabung untuk memindahkan dan menyimpan barang dijalur dari produsen dan konsumen. Agen atau calo adalah perantara pemasaran adalah perantara pemasaran yang mempertemukan penjual dan pembeli dalam merundingkan sebuah transaksi, tetapi tidak mengambil alih kepemilikan barang. Perantara grosir adalah perantara pemasaran yang menjual kepada organisasi lain. Peritel adalah organisasi yang menjual kepada konsumen akhir

Hal mendasar mengenai perantara :

1. Dapat dihilangkan, tetapi aktivitas-aktivitasnya tidak dapat dihilangkan

2. Organisasi-organisasi perantara telah bertahan di masa lalu karena melakukan fungsi-fungsi pemasaran lebih cepat dan lebih murah disbanding yang lainnya

3. Menambahkan biaya-biaya pada produk, tetapi biaya-biaya ini biasanya lebih dari dihapuskan oleh nilai-nilai yang mereka ciptakan

Utilitas dalam ilmu ekonomi adalah kemampuan memuaskan keingin atau nilai yang ditambahkan organisasi pada barang atau jasa saat produk dibuat menjadi lebih berguna atau lebih mudah diakses konsumen disbanding sebelumnya. Enam utilitas yang ditambahkan yaitu bentuk, waktu, tempat, kepemilikan, informasi, dan layanan.

1. Bentuk ; terdiri atas mengambil bahan-bahan mentah dan mengubah bentuknya, sehingga mereka menjadi produk-produk yang berguna

2. Waktu ; menambah nilai pada produk dengan cara membuat produk-produk tersebut tersedia saat dibutuhkan

3. Tempat ; menambahkan nilai pada produk dengan cara menaruh barang ditempat orang-orang menginginkannya

4. Kepemilikan ; melakukan apa pun untuk memindahkan kepemilikan dari satu pihak ke pihak lain, termasuk memberikan kredit, pengantaran, pemasangan, jaminan, dan layanan lanjutan

5. Informasi ; menambahkan nila pada produk dengan cara membuka arus informasi dua arah antarpeserta pemasaran

6. Layanan ; menambah nilai dengan cara menyediakan layanan yang cepat dan ramah setelah dan setelah penjualan, dengan cara mengajarkan pelanggan bagaimana cara terbaik menggunakan produk dengan berlalunya waktu

Pedagang grosir adalah perusahaan-perusahaan independen yang mengambil alih kepemilikan atas barang-barang yang mereka distribusikan, ada dua jenis yaitu :

1. Pedagang grosir layanan penuh ; melakukan semua fungsi-fungsi distribusi

2. Pedagang grosir layanan terbatas ; melakukan hanya fungsi-fungsi tertentu, tetapi mereka melakukannya dengan sangat baik

Jenis pedagang grosir jenis terbatas :

1. Rackjobbers ; mengisi rak-rak penuh dengan barang dagangan bagi peritel, memajang produk, dan menjual barang atas dasar konsinyasi

2. Bayar dan bawa ; terutama melayani peritel-peritel yang berukuran lebih kecil dengan jenis produk yang lebih terbatas

3. Drop shipper ; meminta pesanan dari para peritel dan perantara grosir lainnya dan tidak mengatur agar barang dagangan diantar langsung dari produsen ke pembeli. Drop shipper cenderung menangani barang-barang yang dijual dalam ukuran lebih besar, seperti batu bara, kayu glondongan, dan bahan-bahan kimia

Agen dan calo berbeda dalam hal para agen menjaga hubungan jangka panjang dengan pihak-pihak yang mereka wakilkan, sedangkan calo biasanya disewa untuk sementara. Agen yang mewakili produsen dikenal sebagai agen produsen, sedangkan calo yang digunakan oleh produsen produk-produk musiman dan dalam industri perumahan

Distribusi intensif meletakkan produk di sebanyak mungkin gerai ritel, termasuk mensin penjaga seperti permen, permen karet, rokok, majalah populer. Distribusi selektif adalah penggunaan hanya sekelompok peritel yang diistimewakan dalam satu wilayah, seperti peralatan rumah tangga, perabot, dan pakaian. Distribusi eksklusif adalah penggunaan hanya satu toko ritel di wilayah geografis tertentu

Ritel elektronis adalah penjualan barang dan jasa kepada konsumen-konsumen akhir. Telemarketing adalah penjualan barang dan jasa melalui telepon. Penjualan langsung adalah menjual kepada konsumen di rumah atau tempat kerja mereka. Pemasaran langsung meliputi setiap aktivitas yang secara langsung menghubungkan produsen atau perantara dengan konsumen akhir

Sistem yang dapat digunakan untuk mengaitkan perusahaan-perusahaan :

1. Sistem distribusi korporat

Adalah satu sistem yang seluruh organsasi dalam saluran distribusi dimiliki satu perusahaan

2. Sistem distribusi kontrak

Adalah sebuah sistem yang para anggotanya diikat untuk bekerja sama melalui perjanjian kontrak. Bentuk sistem kontraktual :

a. Sistem waralaba ; hal ini menghasilkan kualitas yang konsisten dan tingkat layanan yang ditemukan di berbagai organisasi nirlaba

b. Rantai bersponsor perantara grosir

c. Kerjasama ritel ; penataan ini mirip dengan rantai bersponsor perantara grosir, kecuali dalam sistem ini diawali oleh para peritel

3. Sistem distribusi yang diatur

Adalah satu sistem dimana para produsen mengelola seluruh fungsi-fungsi pemasaran di tingkat ritel

4. Rantai persediaan

Adalah urutan aktivitas-aktivitas yang saling berkaitan yang harus dilakukan oleh berbagai organisasi untuk memindahkan barang dan jasa dari sumber bahan mentah sampai ke konsumen akhir, diantara para petani, penambang, pemasok segala jenis, produsen, perantara grosir, dan peritel. Manajemen rantai persediaan adalah proses mengelola pergerakan dari bahan mentah, komponen, barang setengah jadi, barang jadi, dan informasi terkait melalui seluruh organisasi yang terlibat dalam rantai persediaan, mengelola pengembalian barang-barang tersebut jika perlu, dan mendaur ulang bahan-bahan jika dapat


Sejalan lewatnya waktu, istilah distribusi fisik cenderung digantikan oleh istilah yang lebih luas yaitu logistik. Logistik adalah aktivitas pemasaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian arus fisik bahan-bahan, barang jadi, informasi terkait dari titik awal sampai titik konsumsi untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan memperoleh laba. Logistic kedalam membawa bahan mentah, kemasan, barang dan jasa lainnya, dan informasi dari pemasok ke produsen. Penanganan bahan adalah pemindahan barang-barang dalam gudang, dari gudang ke pabrik ke berbagai stasiun kerja. Logistic keluar mengelola mengelola arus barang jadi dan informasi ke pembeli bisnis dan konsumen akhir. Logistik berbalik berarti membawa barang-barang kembali ke pabrik karena ada cacat untuk mendaur ulang mendaur ulang bahan-bahan. Logistik pihak ketiga adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan penggunaan perusahaan luar untuk membantu memindahkan barang dari sini kesana

Freight forwarder yaitu suatu organisasi yang menggabungkan banyak pengiriman jumlah kecil untuk menciptakan satu pengiriman besar yang dapat diangkut secara hemat biaya ke tujuan akhir. Saat trailer-trailer truk ditempatkan diatas kapal untuk diangkut jarak jauh dengan biaya yang lebih murah disebut fishyback. Jika mereka ditempatkan diatas pesawat terbang disebut birdyback. Perngiriman intermodal yaitu penggunaan berbagai mode transportasi jalan laying, udara, air, kereta api, untuk menyelesaikan satu pergerakan kiriman jarak jauh

Gudang penyimpanan produk menyimpan produk untuk jangka waktu relatif lama. Gudang distribusi adalah fasilitas yang digunakan untuk mengumpulkan dan mendistribusikan lagi produk-produk

artikel bab 9 : Faktor Utama Yang Diperhatikan Dalam Menentukan Harga

Tak bisa kita pungkiri bila peran harga cukup mendominasi dalam proses penjualan. Bahkan bagi sebagian besar masyarakat, besarnya harga barang ataupun jasa yang ditawarkan cukup mempengaruhi keputusan pembelian setiap konsumen. Sehingga tidak heran bila dalam menjalankan bisnis, urusan penetapan harga produk menjadi salah satu hal riskan yang harus diperhatikan para pelaku usaha dengan mempertimbangkan banyak faktor.

Lalu, kira-kira faktor apa saja yang perlu diperhatikan para pelaku usaha dalam menentukan harga jual produknya?

Berikut ini sengaja kami informasikan kepada para pembaca mengenai beberapa faktor utama yang perlu diperhatikan para pelaku usaha sebelum menentukan harga jual produk maupun jasa.
Tentukan terlebih dahulu besarnya laba yang Anda inginkan

Dalam menentukan harga jual sebuah produk, kesalahan yang sering dilakukan para pemula yaitu terlalu fokus memikirkan besarnya biaya produksi tanpa memperhatikan seberapa besar laba usaha yang ingin mereka dapatkan. Hal inilah yang terkadang membuat para pemula harus mengalami kerugian cukup besar dalam mengawali sebuah usaha. Karena itu, sebelum menentukan harga jual sebuah produk, pastikan bahwa Anda telah menentukan besarnya laba yang diinginkan, agar kedepannya Anda juga bisa menikmati keuntungan dari bisnis yang Anda jalankan.
Menyesuaikan dengan kemampuan konsumen

Sebelum menetapkan harga jual produk, ada baiknya bila Anda menyesuaikan harga tersebut dengan kemampuan konsumen (target pasar) yang Anda bidik. Bila Anda membidik konsumen kelas bawah, maka pemilihan harga murah menjadi prioritas utama yang perlu Anda perhatikan. Namun bila Anda membidik konsumen kelas atas, mereka cenderung kurang peka terhadap harga produk yang ditawarkan, karena yang menjadi prioritas utama mereka adalah kualitas produk yang Anda tawarkan. Untuk itu, lakukan survey pasar untuk mengamati kemampuan setiap konsumen.
Mempertimbangkan biaya produksi

Selain memikirkan besarnya laba yang diinginkan, Anda juga perlu mempertimbangkan biaya produksi yang dibutuhkan. Dalam hal ini tentunya tidak hanya biaya yang terlihat saja yang perlu Anda hitung, beberapa biaya lain yang tak terlihat seperti biaya sewa tempat, biaya transportasi (bensin), biaya promosi produk (brosur, kartu nama, internet, dll), perlu Anda perhatikan agar hasil kerja keras Anda tidak mendapatkan kerugian semata.
Memperhatikan harga jual competitor

Terkadang kompetitor menjadi alat ukur yang cukup efektif untuk menentukan harga jual produk. Anda bisa membandingkan harga jual produk Anda dengan produk pesaing yang sebanding. Apabila produk yang Anda tawarkan memiliki nilai jual yang lebih tinggi, maka tidak ada salahnya bila Anda memasarkan produk tersebut dengan harga jual yang lebih mahal.
Awasi pergerakan harga di pasaran

Setelah melakukan launching produk ke pasaran, langkah berikutnya yang perlu Anda perhatikan yaitu memonitoring pergerakan harga secara berkelanjutan. Strategi ini penting karena setiap harinya harga bahan baku di pasaran juga mengalami pasang surut perubahan harga. Jadi, sebagai seorang pelaku usaha Anda juga harus jeli melihat perkembangan pasar dan pintar-pintar menyiasati keadaan. Apabila kondisinya memang sudah tidak bisa diakali lagi, maka keputusan untuk menaikan harga jual menjadi salah satu alternatif yang perlu Anda ambil.

Semoga informasi tips pemasaran bisnis yang mengangkat faktor utama yang diperhatikan dalam menentukan harga ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan membantu para pemula yang sedang bingung menentukan harga jual produk-produknya. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.

(rewiew) bab 9 : Mengembangkan Dan Menentukan Harga Produk Dan Jasa

lanjut tetap dalam bab yang sama bab 9 tentang pemasaran. kita masuk pada chapter yang ke-dua. Mengembangkan Dan Menentukan Harga Produk Dan Jasa. sebagai Produsen atau perusahaan yang menjual barang kepada konsumen tentu saja harus menentukan harga yang tepat dan bersaing. tanpa kehilangan keuntungan pada setiap penjualan barang tersebut. disini mari kita share apa saja yang dibahas dalam hal pengembangan dan penatapan harga oleh produsen. 

definisi harga
Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga barangkali adalah unsur program pemasaran yang paling mudah disesuaikan; ciri-ciri produk, saluran bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk atau mereknya. Sebagai produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik, dapat menentukan premium harga dan mendapatkan laba besar. karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi).

Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.

MENETAPKAN HARGA

Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kalinya ketika mengembangkan produk baru, ketika memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau daerah geografis yang baru, dan ketika mengikuti lelang untuk kerja kontrak baru.

Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.

Perusahaan harus mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan kebijakan penetapan harganya. Ada enam langkah prosedur yaitu
1. memilih tujuan penetapan harga,
2. menentukan permintaan,
3. memperkirakan biaya,
4. menganalisa biaya, harga dan tawaran pesaing,
5. memilih metode penetapan harga, dan
6. memilih harga akhir.

Enam metode penetapan harga adalah:
a. Penetapan harga mark-Up

Metode penetapan harga yang paling sederhana adalah menambahkan mark-up standar pada biaya produk tersebut. Perusahaan-perusahaan yang memperkenalkan produk baru sering menetapkan harga yang tinggi dengan harapan untuk mengembalikan biayanya secepat mungkin, tetapi strategi ini dapat berakibat fatal jika pesaing menetapkan harga yang rendah. Namun, penetapan harga mark up tetap populer karena berbagai alasan:

1. penjual dapat menentukan biay jauh lebih mudah dibandingkan dengan melalui cara memperkirakan permintaan,

2. jika semua perusahaan dalam industri tersebut menggunakan metode penetapan harga ini, hatga-harga akan cenderung serupa,

3. banyak orang merasa penetapan ini lebih adil bagi pembeli maupun penjual.

b. Penetapan harga sasaran pengembalian

Perusahaan menentukan harga yang akan menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi (ROI-return on investment) yang dibidiknya. Metode ini juga digunakan perusahaan-perusahaan listrik pemerintah, yang perlu memperoleh pengembalian atas investasinya yang adil.

c. Penetapan harga persepsi nilai

Makin banyak perusahaan mendasarkan harganya pada persepsi nilai (perceived value) pelanggan. Perusahaan tersebut menggunakan unsur-unsur bauran pemasaran lainnya, sepert iklan dan tenaga penjualan, untuk mengkomunikasikan dan meningkatkan nilai yang dipersepsikan dalam benak pembeli.

d. Penetapan harga nilai

Penetapan harga nilai bukan sekedar menetapkan harga yang lebih rendah, langkah tersebut adalah persoalan merekayasa ulang kegiatan-kegiatan perusahaan tersebut untuk menjadi produsen yang berbiaya rendah tanpa mengorbankan mutu, dan menurunkan harga yang lumayan besar guna menarik sejumlah besar pelanggan yang sadar nilai.

e. Penetapan harga umum

Dalam penetapan harga umum (going rate pricing), perusahaan tersebut mendasarkan harganya terutama pada harga pesaing. Perusahaan tersebut mungkin akan mengenakan harga yang sama, lebih tinggi, atau lebih rendah daripada pesaing utamanya. Penetapan harga umum lumayan populer. Apabila biaya sulit diukur atau tanggapan pesaing tidak pasti, perusahaan-perusahaan merasa bahwa harga umum merupakan jalan keluar yang baik, karena hal itu dianggap mencerminkan kejakan bersama industri tersebut.

f. Penetapan harga tipe lelang

Penetapan harga tipe lelang mulai makin populer, khususnya seiring dengan pertumbuhan internet. Perusahaan-perusahaan perlu menyadari tiga jenis utama lelang yaitu;

· Lelang Inggris (tawaran meningkat)

Satu penjual dan banyak pembeli. Penjual memperlihatkan suatu barang dan para penawar menaikkan harga tawaran hingga mencapai harga tertinggi.

· Lelang Belanda (tawaran menurun)

Satu penjual dengan banyak pembeli, atau satu pembeli dengan banyak penjual. Pembeli mengumumkan sesuatu yang ingin dibelinya dan kemudian calon-calon penjual bersaing mengumumkan sesuatu yang ingin dibelinya dan kemudian calon-calon penjual bersaing untuk melakukan penjualan dengan menawarkan harga yang terendah.

· Lelang tawaran tertutup

Calon-calon pemasok hanya dapat mengajukan satu tawaran dan tidak mengetahui tawaran-tawaran lainnya. Pemasok tidak akan menawar di bawah biayanya, tetapi juga tidak dapat menawar terlalu tinggi karena takut kehilangan pekerjaan tersebut.


Tujuan Penetapan Harga

1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.

2. Mempertahankan perusahaan
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.

3. Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.

4. Menguasai Pangsa Pasar
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.

5. Mempertahankan status quo
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.


A. Stretegi Penentuan Harga Pada Produk Baru

1. Skimming Price
Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya. Contoh handphone nokia, laptop, komputer, dan lain sebagainya.

2. Penetration Price / Harga Penetrasi
Strategi harga penetrasi adalah menentukan harga awal yang rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari pada konsumen. Contoh : tarif layanan operator baru three / 3, mie selera rakyat, so klin MB, dan lain-lain.

B. Stretegi Penentuan Harga Yang Mempengaruhi Psikologis Konsumen

1. Harga Prestis
Strategi harga Prestige Price adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty. Contoh : roll royce, rolex, guess, gianni versace, prada, vertu, dan lain sebagainya.

2. Harga Ganjil
Strategi harga odd price adalah menetapkan harga yang ganjil atau sedikit di bawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih murah. Contoh : Barang yang tadinya dihargai Rp. 100.000,- diubah menjadi Rp. 99.990,- di mana konsumen mungkin akan melihat 99.990 jauh lebih murah daripada Rp. 100.000,-.

3. Harga Rabat
Strategi harga multiple unit price adalah memberikan potongan harga tertentu apabila konsumen membeli produk dalam jumlah yang banyak. Contoh : Jika harga sebuah sebungkus indomie goreng pedas adalah Rp. 1.500,- maka konsumen cukup membayar Rp. 1.ooo,- perbungkus jika membeli satu dus isi 40 bungkus indomie.

4. Harga Lini
Strategi harga lining pricing adalah memberikan cakupan harga yang berbeda pada lini produk yang beda. Contoh : bioskop grup 21 memberikan harga standar untuk konsumen bioskop jenis standard dan mengenakan harga yang lebih mahal pada konsumen bioskop 21 jenis premier.

5. Pemimpin Harga
Strategi harga leader price adalah menetapkan harga lebih rendah daripada harga pasar / harga normal untuk meningkatkan omset penjualan / pembeli. Contoh : biasanya ritel jenis hipermarket memberikan promosi harga yang lebih murah daripada harga normal.

C. Stretegi Penentuan Potongan Harga

Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi dengan memberikan potongan harga dari harga yang duah ditetapkan demi meningkatkan penjualan suatu produk barang atau jasa. Diskon dapat diberikan pada umum dalam bentuk diskon kuantitas, diskon pembayaran tunai / cash, trade discount. Contoh : Bila membeli

D. Stretegi Penentuan Harga Kompetitif


Relative Pricing / Harga Relatif
Strategi harga relative price adalah menentukan harga di atas, di bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing.


Follow The Leader Pricing
Strategi harga follow the leader price adalah penetapan harga produk baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan pasar / penimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.

Dalam menentukan harga jual, ada beberapa parameter yang harus dicermati agar kualitas produk bisa dipertahankan atau bahkan ditingkatkan sedangkan dari harga penjualan usaha tersebut tidak mengalami kerugian bahkan mendapatkan keuntungan, strateginya adalah :

Hendaknya harga yang ditawarkan kepada konsumen cukup kompetitif dengan harga produk pesaing

Untuk mendapatkan harga modal awal (bahan baku) yang rendah/murah didapat dengan cara membeli langsung dari produsen atau membuat produk sendiri. Dengan demikian kita bisa mendapatkan kisaran harga yang tidak terlalu tinggi dibanding para pesaing.

Strategi berikutnya adalah sebaiknya jangan terlalu tinnggi/besar dalam menentukan tingkat keuntungan bagi perusahaan. Hal ini dapat disiasati dengan cara menjual dengan kuantitas yang banyak.

Lakukan efisiensi dan efektifitas biaya operasional sehari-hari untuk menekan biaya produksi.

Sebagai strategi pemasarannya, Anda dapat memanfaatkan hubungan kekerabatan dan pertemanan untuk memperluas jaringan pemasaran. Sebagai imbal baliknya, Anda dapat melakukan pembagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan besama.

artikel bab 9 : 6 Cara Membangun Dengan Pelanggan


Dalam bisnis, network atau jaringan adalah segalanya. Untuk itu, memiliki hubungan jaringan yang luas dan kuat adalah salah satu kunci kesuksesan dalam bisnis. Demikian pula dalam bisnis konstruksi yang melibatkan banyak pihak dalam proses bisnisnya, tentu membutuhkan jaringan yang luas dan kuat.

Dengan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, akan didapat banyak manfaat. Hal ini dikarenakan terjalinnya kepercayaan / trust dalam hubungan itu. Banyak urusan yang semula sulit akan menjadi terasa jauh lebih mudah. Rapat-rapat yang penuh perdebatan akan menjadi rapat yang sederhana dan penuh keyakinan. Tingkat kompetisi yang semula begitu keras pun akan dapat menjadi lebih mudah karena hubungan yang kuat tersebut.



Lalu bagaimana membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan? Ada enam cara yang diyakini akan dapat memperkuat hubungan dengan pelanggan. Tentu saja cara ini harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Namun, setidaknya prinsip kerja cara tersebut dapat menjadi insipirasi dalam usaha membangun hubungan dengan pelanggan. Enam cara itu adalah:

1. Ajak pelanggan untuk ngobrol atau bicara santai dengan minum kopi atau makan siang di luar. Cara ini bertujuan untuk membuat suatu kesempatan lain di luar waktu resmi untuk berkomunikasi yang diharapkan kita akan dapat mengenal pribadi pelanggan lebih jauh dan demikian pula sebaliknya, memberikan kesempatan lain kepada pelanggan untuk mengenal lebih jauh mengenai pribadi kita. Saling mengenal lebih jauh akan memupuk kepercayaan / trust yang lebih tinggi. Trust adalah kunci dalam membina hubungan dengan pelanggan.

2. Mengirimkan artikel yang menarik ke pelanggan yang mungkin berguna bagi pelanggan. Cara saling berbagi informasi seperti ini adalah cara yang baik dalam usaha menjaga “keep in touch” dengan pelanggan. Banyak membaca saat sedang dalam perjalanan atau saat santai lain, lalu ketika mendapatkan artikel yang baik, maka artikel tersebut disampaikan kepada pelanggan.

3. Mengucapkan selamat kepada pelanggan ketika mendapat berita yang baik tentang pelanggan. Bisa juga dengan mengirimkan karangan bunga ucapan selamat atas suatu acara yang diadakan oleh pelanggan. Misalnya saat pelanggan sedang dipromosikan atas jabatannya. Namun ketika mendapat berita yang tidak baik tentang pelanggan, sebaiknya berusaha agar membantunya sesuai dengan keahlian dan pengalaman yang ada. Misalnya saat pelanggan mendapatkan masalah pendanaan di salah satu proyeknya, sebaiknya pelanggan dibantu untuk mereview ulang pendanaan proyeknya dengan cara yang lebih baik dari sebelumnya.

4. Tawarkan kepada pelanggan suatu kesempatan untuk mendapatkan produk atau layanan baru secara gratis dan tawarkan mereka insentif pada produk lain yang sering mereka gunakan. Dalam proyek, cara ini dapat dilakukan dengan memberikan inovasi pada proyeknya yang sedemikian menjadikan proyeknya menjadi lebih baik dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi namun dengan harga yang tetap atau bahkan lebih murah.

5. Selalu “siap” saat diperlukan pelanggan. Pelayanan pelanggan yang baik harus menjadi prioritas utama dalam hal menjaga hubungan yang kuat. Di saat kapanpun diperlukan, kita harus siap. Dalam keadaan yang tidak siap, setidaknya tetap berkomunikasi, sambil menunggu kondisi siap untuk membantu pelanggan.

6. Ketika sedang tidak bisa membantu pelanggan, arahkan pelanggan kepada seseorang yang mampu membantu dalam menyelesaikan masalah pelanggan. Cara ini akan tetap mengingatkan pelanggan atas bantuan yang telah diberikan kepadanya.

(review) bab 9 PEMASARAN : Membangun Hubungan Dengan Pelanggan


beberapa hari kemaren kelompok 3 pengantar binis presentasi bab pemasaran : menjalin hubungan baik dengan pelanggan. dan kebetulan juga itu kelompokku, entah beruntung entah sial dapet 2 chapter dalam satu materi. balik sedikit tentang apa aja yang udah kelompokku jelasin tenang pemasaran. dan kawan kawan

Sebagian dari kalian mungkin tidak asing dengan istilah ini. Pemasaran nggak cuman tentang mengenalkan suatu produk dan menjual produk kepada konsumen. Jadi, apa itu sebenarnya pemasaran? Pemasaran (marketing) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, penetapan harga, promosi, serta distribusi barang dan jasa untuk memfasilitasi pertukaran yang memenuhi objektif individual dan organisasional. Di Amerika, pemasaran mengalami evolusi empat era, yaitu:

Era Produksi.
Filosofi bisnis pada umumnya adalah “Produksilah sebanyak mungkin karena ada pasar yang tidak terbatas”. Dengan kemampuan produksi yang terbatas dan banyaknya permintaan produk pada awal tahun 1900-an, filosofi seperti ini logis dan menguntungkan. Ada kebutuhan akan lebih banyak kapasitas yang produktif, sehingga tujuan bisnis berpusat pada produksi.

Era Penjualan
Pada tahun 1920-an bisnis telah mengembangkan teknik produksi massa (misalnya, perakitan mobil), dan kapasitas produksi sering melebihi permintaan pasar langsung. Oleh karena itu, filosofi bisnis berubah dari penekanan produksi menjadi penekanan pada penjualan. Sebagian besar perusahaan menekankan penjualan dan pengiklanan dalam membujuk konsumen agar membeli produk yang sudah ada.

Era Hubungan Pelanggan. Pada sekitar tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an, para manajer mengembangkan konsep pemasaran dengan menggunakan konsep manajemen hubungan pelanggan. Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management –CRM) adalah proses mempelajari sebanyak mungkin tentang pelanggan dan melakukan segala hal yang kita dapat lakukan untuk memuaskan keinginan mereka. Tujuannya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan menstimulasi kesetiaan pelanggan jangka panjang.

Era Konsep Pemasaran
Bisnis mengakui kebutuhan untuk bersikap responsif terhadap konsumen apabila mereka ingin mendapatkan bisnis mereka. Maka dari itu, pada tahun 1950-an, muncul suatu filosofi bisnis yang disebut konsep pemasaran. Konsep pemasaran, yaitu:
1. Orientasi pelanggan, yaitu menemukan apa yang diinginkan konsumen dan menyediakannya untuk mereka.
2. Orientasi jasa, yaitu memastikan semua orang dalam organisasi mempunyai tujuan yang sama: kepuasan pelanggan.
3. Orientasi laba, yaitu fokus pada barang dan jasa yang akan menghasilkan laba terbanyak dan memungkinkan organisasi untuk bertahan dan melakukan perluasan untuk melayani lebih banyak kebutuhan konsumen.

Prioritas seorang pemasar adalah menyenangkan para pelanggannya. Apa yang sebagian besar dilakukan oleh pemasaran, teringkas menjadi faktor empat P. Faktor-faktor itu adalah:
1. Produk (product)
2. Harga (price)
3. Tempat (place)
4. Promosi (promotion)

Secara rincinya, seorang pemasar terlebih dahulu
1. merancang produk yang memuaskan keinginan pelanggan,
2. menentukan harga untuk produk tersebut,
3. menempatkan produk tersebut di tempat orang-orang yang akan membelinya, dan
4. mempromosikan produk tersebut. Keempat faktor ini disebut dengan bauran pemasaran. Jadi, bauran pemasaran adalah unsur-unsur yang menghasilkan program pemasaran: produk, harga, tempat, dan promosi.

tahapan memulai 4P pada pemasaran

1. Merancang Produk untuk Memenuhi Kebutuhan
Merancang produk berkaitan dengan faktor empat P yang pertama, yaitu produk (product). Langkah yang pertama adalah melakukan penelitian terhadap kebutuhan konsumen dan menemukan pasar sasaran untuk produk yang kita buat. Kita bisa memulainya dengan mengembangkan satu atau banyak produk. Produk (product) adalah barang fisik, jasa, atau ide yang memuaskan keinginan atau kebutuhan plus apa pun yang akan meningkatkan produk di mata konsumen, seperti merek. Setelah kita memiliki produk, kita melakukan pengujian konsep, dengan cara mendefinisikan produk kita, atau menanyai orang secara pribadi atau online, apakah produk yang kita hasilkan tersebut menarik minat mereka atau tidak. Proses pengujian produk di antara pengguna potensial disebut dengan uji pemasaran (test marketing). Apabila mereka tertarik, kita bisa mendiskusikan nama merek apa yang tepat untuk produk kita. Nama merek (brand name) adalah kata, huruf, atau kelompok kata atau huruf yang membedakan barang dan jasa satu penjual dari barang dan jasa milik pesaing. Biasanya, nama yang menarik akan membuat konsumen tertarik untuk membeli produk kita.

2. Menentukan Harga yang Sesuai
Setelah kita memutuskan barang dan jasa apa yang ingin kita tawarkan kepada konsumen, kita harus menentukan harga yang sesuai. Besarnya harga bisa bergantung pada beberapa faktor. Contohnya, harga yang kita tawarkan hampir mirip dengan harga produk pesaing yang sejenis untuk tetap kompetitif. Bisa saja lebih rendah, atau lebih tinggi untuk konsumen yang memang rela membayar lebih untuk kualitas produk yang lebih baik dari yang lainnya. Kita juga harus mempertimbangkan biaya yang terlibat dalam proses produksi, distribusi, dan promosi produk yang kita hasilkan. Proses ini merupakan bagian P yang kedua, yaitu harga (price).

3. Membawa Produk ke Tempat yang Tepat
Hal lain yang tidak kalah penting agar dapat memasarkan produk kita adalah dengan membawa produk kita tersebut ke tempat yang tepat. Tepat disini berarti tempat yang memang potensial dimana produk kita akan laku terjual. Kita bisa membawa produk ke pasar, supermarket, atau toko-toko yang sesuai dengan produk kita. Tempat-tempat tersebut bisa menjadi perantara antara produsen dengan konsumen. Serangkaian proses ini merupakan P yang ketiga, yaitu tempat (place).

4. Mengembangkan Strategi Promosi yang Efektif
The last but not least adalah melakukan promosi kepada konsumen, yang termasuk dalam P yang keempat, yaitu promosi (promotion). Promosi (promotion) adalah semua teknik yang digunakan penjual untuk memotivasi orang-orang membeli produk atau jasa mereka. Teknik-teknik ini meliputi periklanan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat, ucapan publisitas, dan berbagai usaha promosi penjualan, seperti kupon, sampel potongan harga, dan transaksi potongan harga.
Langkah terakhir dalam proses pemasaran adalah membangun hubungan dengan pelanggan. Ini meliputi respons terhadap saran-saran dari konsumen yang dapat meningkatkan produk atau pemasarannya (termasuk harga dan kemasan). Pelanggan mungkin akan merekomendasikan supaya kita menyetok produk lain sejenis yang mungkin mereka sukai. Mendengarkan pelanggan dan merespons kebutuhan mereka merupakan kunci pemasaran. Kita tidak harus memtuskan setiap produk yang kita jual, tetapi pelanggan akan memberi tahu yang mereka inginkan melalui apa yang mereka beli dan apa yang mereka minta. It’s just simple, right?

Agar kita bisa membuat keputusan yang tepat, kita harus memperhatikan setiap informasi dalam langkah-langkah pemasaran. Untuk itu, kita perlu melakukan penelitian pemasaran. Penelitian pemasaran (marketing research) adalah analisis pasar untuk menentukan peluang dan tantangan, dan untuk mencari informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang baik. Penelitian ini dapat membantu menentukan apa yang sudah dibeli pelanggan di masa lalu, dan perubahan situasional apa yang muncul untuk tidak hanya mengubah apa yang diinginkan oleh konsumen, tetapi juga apa yang kemungkinan besar mereka inginkan di masa depan. Bisnis butuh informasi untuk bersaing secara efektif, dan penelitian pemasaran merupakan aktivitas yang mengumpulkan informasi itu. Selain mendengarkan pelanggan, peneliti pemasaran juga harus memperhatikan apa yang harus dikatakan oleh karyawan, pemilik saham, diler, penyokong konsumen, representatif media, dan pemangku kepentingan lain.

Proses penelitian pemasaran terdiri atas empat langkah:

1. Mendefinisikan pertanyaan (masalah atau peluang) dan menentukan situasi saat ini
Peneliti pemasaran harus diberikan kebebasan untuk membantu menemukan situasi saat ini, masalah atau peluang yang ada, alternatif yang ada, informasi yang dibutuhkan, dan cara mengumpulkan dan menganalisis data.

2. Mengumpulkan data
Setelah kita melakukan langkah yang pertama, selanjutnya adalah mengumpulkan data yang berkaitan dengan penelitian kita. Data ini bisa berupa data sekunder, maupun data primer. Data sekunder (secondary data) adalah informasi yang sudah disusun oleh orang lain dan diterbitkan dalam jurnal atau buku atau tersedia secara online. Sedangkan data primer (primary data) adalah data yang kita kumpulkan sendiri (bukan dari sumber sekunder), misalnya melalui survei, wawancara, observasi, kelompok focus, dan lain-lain. Kelompok fokus (focus group) adalah kelompok kecil (8 sampai 14 individu, misalnya) yang bertemu di bawah pengarahan pemimpin diskusi untuk mengkomunikasikan opini mereka tentang organisasi, produknya, atau isu tertentu lainnya.

3. Menganalisis data penelitian
Data-data yang sudah kita kumpulkan dalam proses penelitian harus diubah menjadi informasi yang bermanfaat. Interpretasi yang seksama dan jujur akan membantu perusahaan dalam menentukan alternative yang berguna untuk tantangan pemasaran tertentu.

4. Memilih solusi terbaik dan mengimplementasikannya
Setelah mengumpulkan dan menganalisis data, peneliti pasar menemukan strategi alternatif dan memberikan rekomendasi sehubungan dengan strategi mana yang terbaik dan alasannya. Langkah terakhir dalam usaha penelitian pemasaran melibatkan penindaklanjutan aksi yang diambil untuk melihat apakah hasilnya sesuai dengan yang kita harapkan. Bila tidak, perusahaan bisa mengambil tindakan korektif dan melakukan studi baru sebagai usaha tanpa henti untuk memberikan kepuasan pada konsumen pada biaya terendah.

Seorang manajer pemasaran harus mengetahui lingkungan sekitar ketika membuat keputusan bauran pemasaran. Pemindaian lingkungan (environmental scanning) adalah proses pengidentifikasian faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pemasaran. Faktor-faktor itu mencakup faktor global, teknologi, sosiokultural, kompetitif, dan ekonomi.

1. Faktor Global. Perubahan global yang paling pesat adalah internet. Jaman sekarang, orang semakin mudah berbisnis melalui internet. Melalui internet pula, para produsen bisa menjangkau banyak konsumen agar tertarik dengan produk mereka.
2. Faktor Teknologi. Perubahan teknologi yang paling penting juga melibatkan internet dan pertumbuhan basis data konsumen. Dengan menggunakan basis data konsumen, perusahaan dapat mengembangkan produk dan jasa yang sangat mendekati kebutuhan konsumen.
3. Faktor Sosiokultural. Pertumbuhan populasi dan demografi yang berubah-ubah juga dapat berpengaruh pada efek penjualan. Untuk itu, para pemasar harus memonitor pertumbuhan-pertumbuhan tersebut agar dapat mempertahankan hubungan baik mereka dengan pelanggan.
4. Faktor Kompetitif. Para pemasar harus memperhatikan lingkungan persaingan kompetitif yang dinamis, agar dapat mengetahui perubahan-perubahan keinginan pada konsumen, terlebih melalui internet.
5. Faktor Ekonomi. Pemasar juga harus memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat. Saat ekonomi melambat, pemasar harus menyesuaikan diri dengan menawarkan produk-produk yang tidak begitu mahal dan lebih disesuaikan dengan konsumen yang memiliki penghasilan sedang.

Pasar utama dalam bisnis terdiri dari dua jenis, yaitu pasar konsumen dan pasar bisnis ke bisnis (B2B). Pasar konsumen (consumer market) terdiri atas semua individu atau rumah tangga yang menginginkan barang dan jasa untuk konsumsi atau penggunaan pribadi dan memiliki sumber untuk membelinya. Sedangkan pasar bisnis ke bisnis (business to business [B2B] market) terdiri atas semua individu dan organisasi yang menginginkan barang dan jasa untuk penggunaan dalam memproduksi barang dan jasa lain atau untuk penjualan, penyewaan, atau pemasokan barang kepada orang lain. Contoh barang dan jasa B2B adalah mesin kasir, gurdi pengeboran minyak, meja kantor, audit akuntan public, dan piranti lunak bisnis. Biasanya barang dan jasa tersebut dikenal sebagai barang dan jasa industri karena digunakan dalam industri.

Dalam pasar konsumen, kita mengenal istilah pemasaran target. Pemasaran target (target marketing) adalah pemasaran yang ditujukan pada kelompok-kelompok (segmen-segmen pasar) yang diputuskan oleh organisasi dan dapat dilayani dengan menguntungkan. Sementara segmentasi pasar (market segmentation) adalah proses pembagian total pasar menjadi beberapa kelompok yang anggotanya memiliki karakteristik sama. Dengan kata lain, segmentasi bertujuan untuk membagi pasar menjadi unit-unit yang lebih kecil. Segmentasi bisa dibedakan menjadi beberapa dimensi utama, antara lain:
1. Segmentasi Geografis, yaitu membagi pasar menurut daerah geografis (kota, kabupaten, negara bagian, wilayah, dan lain-lain).
2. Segmentasi Demografis, yaitu membagi pasar menurut usia, pemasukan, dan tingkat pendidikan.
3. Segmentasi Psikografis, yaitu membagi pasar dengan menggunakan nilai-nilai, sikap, dan minat kelompok.
4. Segmentasi manfaat, yaitu membagi pasar dengan menentukan manfaat produk yang akan dibicarakan.
5. Segmentasi Volume atau Penggunaan (volume, or usage segmentation), yaitu membagi pasar menurut penggunaan (volume penggunaan).

Segmen pemasaran pasar juga ada yang lebih kecil, yaitu pemasaran pada ceruk dan pemasaran satu untuk satu. Pemasaran ceruk (niche marketing) adalah proses pencarian segmen pasar yang kecil, tapi menguntungkan dan merancang atau mencari produk untuknya. Sedangkan pemasaran satu untuk satu (one-to-one marketing) adalah mengembangkan bauran yang unik akan barang dan jasa untuk setiap pelanggan individual.
Dalam dunia produksi massa setelah Revolusi Industri, para pemasar merespons dengan mempraktikkan pemasaran massa. Pemasaran massa (mass marketing) adalah mengembangkan produk dan promosi untuk menyenangkan banyak orang. Pemasar massa berusaha untuk menjual produknya kepada sebanyak mungkin orang, yang bisa melalui media massa, seperti TV, radio, dan surat kabar. Pemasaran hubungan (relationship marketing) adalah strategi pemasaran yang memiliki tujuan memelihara pelanggan individual dengan menawari mereka produk yang memenuhi persyaratan mereka.

Proses pengambilan keputusan konsumen meliputi beberapa langkah, yakni:
1. Pengenalan masalah
2. Pencarian informasi
3. Evaluasi alternatif
4. Keputusan pembelian/atau tidak ada pembelian
5. Evaluasi pascapembelian (ketidakcocokan kognitif). Ketidakcocokan kognitif adalah sejenis konflik psikologis yang dapat muncul setelah pembelian.

Pengambilan keputusan oleh konsumen ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar, yaitu:
1. Pengaruh bauran pemasaran, yang meliputi produk, harga, tempat, dan promosi.
2. Pengaruh sosiokultrural, yang meliputi kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, kultur, subkultur. Kelompok referensi adalah kelompok yang digunakan oleh satu individu sebagai titik referensi dalam pembentukan keyakinan, sikap, nilai, atau perilakunya. Kultur adalah sekumpulan nilai, sikap, dan cara melakukan hal-hal yang disebarkan dari satu generasi ke generasi lain dalam masyarakat tertentu. Subkultur adalah skumpulan nilai, sikap, dan cara melakukan hal-hal yang berasal dari rasa menjadi anggota dari kelompok etnis, kelompok religious, atau kelompok yang lainnya.
3. Pengaruh psikologis, yang meliputi persepsi, sikap, pembelajaran, dan motivasi. Pembelajaran melibatkan perubahan dalam perilaku individu yang berasal dari pengalaman dan informasi yang sebelumnya.
4. Pengaruh situasional, yaitu tipe pembelian, keadaan sosial, keadaan fisik, dan pengalaman yang sebelumnya.

Setelah pasar konsumen, saya akan membahas tentang pasar bisnis ke bisnis (B2B). Pemasar bisnis ke bisnis (B2B) meliputi pemanufaktur, perantara seperti peritel, institusi (misalnya, rumah sakit, sekolah, dsb), dan pemerintah. Pasar B2B lebih besar daripada pasar konsumen karena barang-barang sering dijual dan dijual lagi beberapa kali dalam proses B2B sebelum barang tersebut dijual ke konsumen akhir. Ada beberapa faktor yang membuat pemasaran B2B berbeda, yaitu:

Jumlah pelanggan dalam pasar B2B yang relatif sedikit
Ukuran pelanggan bisnis relatif besar
Pasar B2B cenderung terkonsentrasi secara geografis
Pembeli bisnis pada umumnya dianggap lebih rasional (yang bertentangan dengan emosional) daripada konsumen akhir dalam seleksi barang dan jasa mereka.
Penjualan B2B cenderung bersifat langsung, tetapi tidak selalu.
Ada jauh lebih banyak penekanan pada penjualan pribadi di pasar B2B daripada di pasar konsumen.

Rabu, 28 November 2012

Artikel bab 8 : Teknik Motivasi Karyawan yang Baik

Kepemimpinan yang efektif adalah yang mengutamakan prioritas. Manajemen yang efektif adalah kedisplinan yang melaksanakan prioritas tersebut. -Stephen Covey

Teknik motivasi yang sukses akan meningkatkan produktivitas dalam pencapaian tujuan. Beberapa teknik motivasi yang telah teruji dapat diterapkan manajemen suatu perusahaan untuk mendorong kinerja dari para karyawannya.

Beberapa manajer bisa saja menggunakan teknik-teknik yang kurang baik yang memicu rasa takut seperti bentakan dan ancaman. Memang ketakutan yang dialami anak buahnya akan memancing respons emosi yang membuat mereka bekerja.

Namun, hasilnya hanya memberikan hasil dalam jangka pendek dan akan merugikan dalam jangka panjang. Ketakutan yang memicu produktivitas akan berubah menjadi kebencian yang tidak produktif. Walaupun begitu, ketegasan tetap menjadi kualitas yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Jadi, daripada menebar ketakutan lebih baik menanamkan rasa hormat dengan kesantunan yang karismatik.

Pemberian motivasi kepada para karyawan lebih efektif jika dilakukan dengan cara-cara yang baik. Meskipun begitu, kebaikan tersebut jangan sampai menjadi kelemahan dalam memimpin karena kurangnya ketegasan. Pemimpin yang baik disegani karena bisa tegas namun tetap santun, bukan malah menciptakan ketegangan dan ketakutan, stres yang tak perlu.

Teknik motivasi yang baik haruslah mengedepankan nilai-nilai yang positif. Perubahan dan perbaikan dilakukan dengan budaya yang saling mendukung. Para manajer dapat menjadi teladan yang menginspirasi dan mengawal budaya kerja yang saling menghargai ini. Bersinergi namun tetap mandiri dan membuka peluang untuk kreativitas.

Selanjutnya, para karyawan mesti diberikan otonomi (meski terbatas) di dalam lingkup pekerjaannya dan kesempatan untuk mengembangkan keahliannya. Ini sesuai dengan teori motivasi intrinsik yang terdiri dari otonomi, penguasaan keahlian, dan mencari makna; yaitu dengan menggali arti dari suatu pekerjaan selain dari sekedar mencari gaji. Mencapai tujuan perusahaan seiring dengan meraih tujuan pribadi dari hati.

Penetapan tujuan ini juga harus sangat diperhatikan oleh para pembuat keputusan di dalam jajaran eksekutif. Sasaran-sasaran yang tidak pas dan tidak jelas tentunya akan memancing reaksi yang mendemotivasi. Target kerja yang terlalu tinggi atau sulit akan sangat membebani dan target yang terlalu mudah akan membawa kebosanan.

Begitu juga jika ukuran-ukuran pencapaian prestasi tidak jelas dan transparan hanya akan memadamkan semangat dari para pekerja. Perusahaan harus bisa secara adil memberikan penghargaan dan imbalan kepada pekerja yang tepat yang terbukti telah berkontribusi. Hal ini dilakukan dengan penilaian kinerja yang menggunakan ukuran-ukuran atau indikator yang jelas.

Selain itu, kerja sama tim yang dibangun lewat rapat-rapat dan acara-acara baik yang formal maupun informal perlu dibangun dengan sinergi yang saling menguatkan. Dan semangat kompetisi bisa dikobarkan dengan menciptakan persaingan yang sehat antar kelompok dan staf. Perselisihan jangan sampai terjadi dengan menjaga keterbukaan dan komunikasi.

Masing-masing karyawan memiliki karakter dan latar belakang yang beragam. Ada kalanya pendekatan individual diperlukan, untuk mencari motivasi intrinsik yang spesifik pada setiap individu. Opini, umpan balik, dan pernyataan dari semua pekerja perlu diserap dari kegiatan wawancara yang rutin dan pertanyaan yang tertutup demi mengetahui faktor pendorong semangat kerja yang berbeda-beda dari para karyawan.

Dalam pertemuan empat mata antara atasan dan bawahan ini, perlu juga dibahas nilai dan makna dari pekerjaan sang karyawan. Betapa berharganya jabatannya dan membangun rasa bangga dalam memiliki tugas dan tanggung jawab pada posisinya. Harapan, optimisme, dan beragam sikap positif lainnya mesti ditanamkan oleh sang pemimpin. Pesan-pesan yang memberikan kesadaran pekerja ini harus diberikan secara berkala untuk mengingatkan kembali komitmen karyawan yang kendor.

Aktivitas diluar prosedur standar yang akan meningkatkan kompetensi seperti pelatihan dan kursus harus direncanakan dengan matang. Peningkatan keahlian dan kemampuan perlu diberikan agar karyawan termotivasi karena potensi kemajuan karirnya terbuka lebar. Dan sesekali, kegiatan di alam bebas bisa juga dijadwalkan sebagai penyegaran dan pembelajaran kekompakan dalam menaklukkan tantangan.

Pemberian insentif keuangan di luar gaji atau upah yang biasa perlu diperhitungkan dengan seksama. Uang bonus atau komisi bisa menjadi senjata makan tuan dan memotivasi karyawan jika tidak dikelola secara fair. Begitu juga dengan promosi, penambahan wewenang, dan segala bentuk peluang positif bagi pekerja yang tersedia di dalam perusahaan harus diatur secara terbuka.

Terakhir, komunikasi atasan kepada bawahan dengan metode yang persuasif akan memacu motivasi kerja. Teknik-teknik persuasi yang memanfaatkan reaksi emosi tanpa perlu berpikir panjang bisa memberikan pengertian untuk bekerjasama secara harmonis. Argumentasi yang terlalu logis dan kompleks justru akan membawa arah pembicaraan menjadi berlarut-larut dan menurunkan semangat karyawan dalam berkontribusi.

Misalnya, berbicara dengan mempertimbangkan aspek psikologis, neurologis, dan kondisi emosi sang pekerja justru seringkali menjadi metode berkomunikasi yang paling efektif dan efisien. Pendekatan personal yang dilengkapi dengan teknik-teknik persuasi ini, akan sangat efektif dalam memotivasi karyawan.

Ada banyak teknik persuasi yang bisa digunakan oleh manajemen untuk memotivasi karyawan, contohnya; memanfaatkan hasrat ingin diakui dan berkelompok, mempengaruhi lewat kedekatan dan asosiasi, membangun kepatuhan dengan penguatan otoritas dan konsistensi komitmen, menciptakan perasaan loyal kepada pekerjaan lewat peningkatan nilai pekerjaan, aturan-aturan yang mendorong inovasi, memancing rasa ingin membalas kebaikan perusahaan, dan seterusnya. Teknik-teknik persuasi dan motivasi ini akan saya tuliskan di lain kesempatan. Salam semangat!

(review) Bab 8 : Memotivasi Karyawan,dan Membangun Tim Yang Mandiri


review dari pertemuan minggu lalu, disini ada tahapan membentuk karyawan menjadi tim yang mandiri 

1. Membangun Landasan

Sangat penting untuk membangun landasan yang kokoh bagi karyawan Anda sehingga mereka merasa diinvestasikan dalam perusahaan. Beritahu mereka tentang sejarah bisnis dan visi Anda untuk masa depan. Tanyakan kepada mereka tentang harapan mereka dan tujuan karir, serta bagaimana Anda bisa membantu mereka merasa seperti bagian dari tim. Ketika seorang karyawan baru bekerja di kantor Anda , pastikan mereka menerima sambutan orientasi menyeluruh.

2. Ciptakan Lingkungan yang Positif

Mempromosikan suasana kantor yang membuat semua karyawan merasa berharga dan penting menjadi bagian dalam kantor tersebut. Jangan perlakukan staf Anda dengan pilih kasih. Menjaga pintu kantor selalu terbuka, dan biarkan setiap staf dapat dengan leluasa mendekati Anda dengan pertanyaan atau masalah. Dengan demikian, suatu kantor yang semua stafnya happy dan enjoy bekerja di kantor tersebut akan mengakibatkan kantor menjadi produktif.

3. Letakkan Staf Anda di Jalur Kanan

Kebanyakan karyawan mencari peluang kemajuan dalam perusahaan mereka sendiri. Bekerja dengan masing-masing dari mereka untuk mengembangkan rencana karir pertumbuhan yang mempertimbangkan baik keterampilan mereka saat ini dan tujuan masa depan mereka. Jika karyawan menjadi bersemangat tentang apa yang mereka jalani atau kerjakan, mereka pasti akan menjadi lebih terlibat dalam pekerjaan mereka saat ini.

4. Mendidik Staf Anda

Membantu karyawan meningkatkan keterampilan profesional mereka dengan menyediakan on-the-job training atau in-house pengembangan karir. Memungkinkan mereka untuk menghadiri lokakarya dan seminar yang berhubungan dengan industri. Mendorong mereka untuk menghadiri kelas-kelas training dibayar oleh perusahaan. Karyawan Anda akan merasa termotivasi , dan ini akan diterjemahkan ke dalam kinerja pekerjaan .

5. Jangan Lupakan Fun

Sekali-sekali, Anda harus menempatkan pekerjaan itu dan melakukan sesuatu yang menyenangkan bagi orang-orang yang bekerja untuk Anda.
 Perlakukan karyawan di kantor Anda , sekali-sekali dengan mentraktir karyawan yang berulang tahun dengan makan siang pizza atau membawa setiap orang ke bioskop. Menghargai karyawan dengan hari yang off atau dengan menutup kantor lebih awal pada hari Jumat sore secara acak. Pengalihan ini kurang lebih dapat membawa ke arah peningkatan produktivitas.

6. Mengakui Kontribusi Staf Anda

Anda dapat membuat perbedaan besar dalam moral karyawan dengan hanya mengambil waktu untuk mengakui kontribusi setiap karyawan dan prestasi, besar atau kecil. Jangan mengambil begitu saja bahwa para pekerja Anda tahu mereka telah dilakukan dengan baik - bermurah hati dengan pujian.

7. Memberikan Insentif

Menawarkan orang-orang insentif untuk melakukan baik, baik dengan sesuatu yang kecil seperti sertifikat hadiah atau sesuatu yang lebih substansial seperti bonus berbasis kinerja atau kenaikan gaji.
 Juga, memberikan “Karyawan Bulan” penghargaan. Bukti seperti penghargaan akan memberikan pengaruh dalam memotivasi karyawan.

8. Hargailah Janji Anda

Membuat orang dapat menyadari bahwa mereka perlu menindaklanjuti janji-janji. Jika Anda memberitahu seorang karyawan bahwa mereka akan diberikan bonus dengan pertimbangan-pertibangan tertentu , maka akan memperbaiki atau meningkatkan produktivitas, Anda sebaiknya benar-benar konsekuen dengan janji Anda. Kegagalan untuk menindaklanjuti janji-janji akan mengakibatkan hilangnya kepercayaan – kepercayaan kepada Anda dan perusahaan Anda.

9. Memberikan Pelatihan Karir

Membantu karyawan mencapai tingkat profesi yang lebih tinggi dengan menyediakan pelatihan-pelatihan. Membawa profesional untuk memberikan konseling satu-satu, yang dapat membantu orang belajar bagaimana mengatasi hambatan pribadi atau profesional pada jalur karir mereka.

10. Mencocokkan Tugas Pekerjaan dengan Bakat

Anda dapat meningkatkan motivasi karyawan dengan meningkatkan kepercayaan karyawan. Tetapkan individu dengan tugas-tugas, dan Anda tahu bahwa mereka akan menikmati atau akan menjadi sangat baik. Seorang karyawan yang berhasil pada satu hal akan memiliki kepercayaan diri untuk menangani proyek-proyek lain dengan energi baru dan kegembiraan.